Kamis, 02 Januari 2020

Manfaat Eksport dan Import

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitupun dengan sebuah negara akan membutuhkan bantuan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Dan kerja sama tersebut dapat diwujudkan dalam perdagangan antarbangsa. Dalam perdagangan antar bangsa, kegiatan yang dilakukan meliputi penjualan dan pembelian barang. Ini berarti ada negara yang bertindak sebagai penjual dan ada pula negara yang bertindak sebagai pembeli.

Lalu apa pengertian perdagangan antar bangsa sendiri? Sebelumnya mari kita ingat terlebih dahulu tentang apa itu perdangan. Perdagangan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa antara produsen dengan konsumen. Perbedaan hasil produksi antara satu tempat dengan tempat lainnya menyebabkan adanya kegiatan perdagangan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut nilai dagangannya, perdagangan dibagi menjadi perdagangan kecil dan perdagangan besar. Perdagangan kecil ini contohnya pedagang yang ada di pasar, pedagang eceran, pedagang asongan, dan lain-lain. Perdagangan besar ini dibagi lagi menjadi perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri.

Sedangkan Perdagangan antar bangsa adalah kegiatan penjualan atau pembelian barang yang dilakukan antara satu negara dengan negara lain. Kegiatan perdagangan antar bangsa ini sebenarnya telah dilakukan sejak zaman dahulu termasuk oleh orang-orang yang tinggal di Nusantara dengan bangsa Cina, India, Arab, maupun bangsa Eropa. Disamping berdagang mereka juga menyebarkan agama di Nusantara.

Di masa sekarang, perdagangan antarbangsa dilakukan atas dasar prinsip saling menguntungkan, dimana terdapat berbagai aturan yang harus dipenuhi oleh negara yang ingin melakukan perdagangan dengan negara lain. Dan untuk memperlancar perdagangan antarbangsa itulah, dibentuk lembaga perdagangan dunia, yaitu WTO (World Trade Organization).

Dalam pelaksanaannya, pelaku perdagangan antarbangsa bukan hanya antara satu negara dengan negara lain. Perdagangan antarbangsa juga dapat dilakukan antara seorang warga negara dengan orang dari negara lain. Misalnya, seorang pedagang emas dari Afrika Selatan menjual dagangannya kepada penjual emas di Indonesia. Perdagangan antarbangsa juga dapat dilakukan antara suatu negara dengan lembaga internasional. Misalnya, Indonesia melakukan perdagangan dengan NAFTA (North American Free Trade Agreement) dimana NAFTA ini adalah organisasi perdagangan bebas negara-negara di Amerika Utara.

Dalam perdagangan antar bangsa ada 2 (dua) istilah yang sering kita dengar yaitu ekspor dan impor yaitu;
 

1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa keluar negeri. Pihak yang menjual barang disebut eksportir, sedangkan pihak yang membeli barang disebut importir. Lalu barang apa sajakah yang diekspor Indonesia?

Pihak-Pihak yang Berperan dalam Kegiatan Ekspor

Kegiatan perdagangan antarnegara lebih rumit daripada perdagangan di dalam negeri. Hal ini karena perdagangan antarnegara melibatkan banyak pihak. Selain itu, ada perbedaan bahasa, mata uang, dan peraturan perdagangan di tiap-tiap negara. Para pelaku kegiatan ekspor sebagai berikut:

a. Produsen Eksportir
Produsen eksportir adalah perusahaan yang memproduksi barangbarang untuk diekspor. Produsen eksportir tidak menggunakan jasa perantara yaitu pedagang ekspor. Perusahaan yang bisa berperan sebagai produsen eksportir biasanya merupakan perusahaan besar atau berskala internasional. Perusahaan ini sudah memiliki pasaran di luar negeri. Misalnya, perusahaan di bidang tekstil, mebel, makanan kemasan, dan elektronik.

b. Pedagang Ekspor
Pedagang ekspor merupakan badan usaha yang diberi izin pemerintah untuk melakukan kegiatan ekspor. Pedagang ekspor tidak memproduksi sendiri barang yang diekspornya, tetapi menjual hasil produksi orang lain. Pedagang ekspor harus memiliki izin pemerintah dalam bentuk surat pengakuan eksportir, disertai dengan kartu Angka Pengenal Ekspor (APE). Dengan surat tersebut, pedagang ekspor diperbolehkan untuk melaksanakan ekspor komoditas sesuai yang tercantum dalam surat tersebut.

c. Wisma Dagang
Wisma dagang merupakan suatu perusahaan ekspor yang besar dan dapat mengekspor berbagai komoditas. Perusahaan ini mempunyai jaringan pemasaran di seluruh dunia. Wisma dagang bisa bermula dari eksportir yang hanya mengekspor satu komoditas. Seiring perkembangan usahanya, eksportir mampu mengekspor berbagai komoditas.

Hasil alam merupakan kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Maka dari itu, komoditas ekspor negara kita berasal dari alam. Pada dasawarsa 1980-an, ekspor terbesar Indonesia berasal dari minyak dan gas (migas). Pasa masa tersebut, devisa terbesar diperoleh dari migas. Namun pada dasawarsa 1990-an, ekspor nonmigas mulai menunjukkan perkembangan cukup pesat. Bahkan mulai tahun 2000, nilai ekspor nonmigas lebih besar daripada ekspor migas. Pada tahun 2006, nilai ekspor nonmigas sebesar Rp79,5 triliun, sedangkan migas Rp21,8 triliun.

Berbicara tentang ekspor nonmigas, ekspor nonmigas Indonesia dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu;

1) Ekspor hasil industri, antara lain:
  • pakaian jadi,
  • minyak kelapa sawit,
  • kayu lapis,
  • kayu gergajian,
  • karet olahan,
  • kertas,
  • pupuk,
  • mebel.
2) Ekspor hasil perkebunan, antara lain:
  • rotan,
  • kopi,
  • lada putih,
  • lada hitam,
  • teh,
  • cokelat,
  • karet.
3) Ekspor hasil perikanan, antara lain:
  • lobster tawar,
  • ubur-ubur,
  • udang,
  • tuna,
  • cakalang.
4) Ekspor hasil hutan, antara lain:
  • kayu,
  • rotan,
  • damar,
  • kemenyan.
5) Ekspor hasil tambang nonmigas, antara lain:
  • tembaga,
  • batu bara,
  • bauksit,
  • nikel.
Selain ekspor barang, Indonesia juga melakukan ekspor jasa. Ekspor jasa yang dimaksud adalah pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Negara kita memiliki jumlah penduduk yang besar. Dengan demikian jumlah tenaga kerja pun juga banyak. Namun, tidak semua tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan di dalam negeri. Jumlah lapangan kerja di dalam negeri lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja. Maka dari itu, banyak tenaga kerja Indonesia yang mencari lapangan kerja di luar negeri.

2. Impor
Pengertian Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Seperti juga komoditas ekspor, yang menjadi komoditas impor pun banyak jenisnya. Barang-barang impor utamanya berupa bahan baku dan barang-barang penolong untuk industri seperti mesin-mesin industri tekstil, komponen elektronika, software, baja, dan perakitan kendaraan bermotor.

Komoditas impor lainnya antara lain:
  • Hasil perkebunan: Gula, kopra, buah-buahan, dan kacang kedelai.
  • Hasil pertanian: Beras, terigu.
  • Hasil industri: Kendaraan bermotor, alat-alat elektronik, pakaian jadi, bahan-bahan kimia dan wol.
  • Hasil ternak: Daging sapi, keju, susu, dan mentega.
  • Jasa: Tenaga ahli
  • Obat-obatan
Negara-negara pengimpor ke Indonesia antara lain Filipina, Singapura, Thailand, Jepang, Amerika, Korea, Jerman, dan Cina.

a. Kerja sama bidang impor antara Indonesia dengan Malaysia
Barang-barang yang diimpor dari Malaysia antara lain minyak bumi matang, bahan kimia, benang sintetis, dan baja lempengan.

b. Kerja sama bidang impor antara Indonesia dengan Filipina
Indonesia mengimpor gula, madu, semen putih, dan kopra dari Filipina.

c. Kerja sama bidang impor antara Indonesia dengan Thailand
Indonesia mengimpor gula, madu, buah-buahan, dan beras dari Thailand

d. Kerja sama bidang impor antara Indonesia dengan Singapura
Barang-barang yang diimpor dari Singapura antara lain minyak bumi masak, kapal, pipa besi baja, alat-alat elektronik dan bahan kimia.

e. Kerja sama bidang impor antara Indonesia dengan Jepang
Indonesia mengimpor buah-buahan, alat-alat elektronik dan mesin otomotifdari Jepang.

f. Kerja sama bidang impor antara Indonesia dengan Korea
Indonesia mengimpor alat-alat elektronik dari Korea.

g. Kerja sama bidang Impor antara Indonesia dengan Cina
Indonesia mengimpor alat-alat kosmetik, pakaian jadi, dan lain-lain.

h. Kerja sama bidang Impor antara Indonesia dengan Australia
Indonesia mengimpor barang-barang dari Australia berupa susu, daging, dan kain wol.

i. Kerja sama bidang Impor antara Indonesia dengan Amerika
Barang-barang impor dari Amerika antara lain kendaraan bermotor, buah-buahan, dan lain-lain.

Pelaku dalam Kegiatan Impor
Kegiatan impor melibatkan berbagai pelaku. Siapa saja yang boleh melakukan kegiatan impor? Perusahaan yang boleh melakukan impor adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan produksi, perusahaan di bidang ekspor impor, perusahaan di bidang perdagangan besar, dan perusahaan perdagangan eceran yang berskala besar. Importir dapat dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut:

a. Importir Umum
Importir umum merupakan pihak yang memperoleh izin untuk mengimpor barang dengan tujuan untuk diperjualbelikan kembali di pasar dalam negeri. Misalnya, sebuah pasar swalayan besar mengimpor daging sapi dari Australia untuk dijual kepada masyarakat Indonesia.

b. Importir Terbatas
Importir terbatas merupakan pihak yang memperoleh izin perdagangan umum untuk mengimpor barang-barang tertentu sebagaimana telah diarahkan oleh pemerintah. Misalnya, Perum Bulog ditunjuk pemerintah untuk mengimpor beras dari Cina dan Thailand untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri.

c. Importir Produsen
Importir produsen adalah produsen yang memiliki izin dari pemerintah untuk mengimpor barang yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Contohnya sebuah perusahaan penghasil pupuk mengimpor bahan-bahan kimia untuk pembuatan pupuk. Jadi, importir produsen tidak mengimpor untuk dijual lagi, tetapi untuk diproses terlebih dahulu.

3. Manfaat Kegiatan Ekspor dan Impor

1. Manfaat Kegiatan Ekspor
Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat kegiatan ekspor:

a. Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia
Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.

b. Menambah Devisa Negara
Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

c. Memperluas Lapangan Kerja
Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

2. Manfaat Kegiatan Impor

a. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan
Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia yang berbeda-beda. Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit. Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut. Perdagangan antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerika memperoleh minyak kelapa sawit. Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam pengadaan alat-alat tersebut.

b. Memperoleh Teknologi Modern
Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern. Misalnya, penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih cepat dan jelas. Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih sederhana. Pengembangan teknologi masih lambat karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk mendukung kegiatan produksi, kita dapat mengimpor teknologi dari luar negeri.

Perdagangan antarnegara juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mempelajari teknologi dari negara lain. Mengapa demikian? Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran informasi. Dari saling bertukar informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan teknologi modern.

c. Memperoleh Bahan Baku
Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk memproduksi mobil dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember, mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada yang diproduksi di dalam negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih menyukai bahan baku yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha harus menjaga pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan baku dari luar negeri.