Senin, 27 April 2020

Kepadatan Penduduk Indonesia

Guru Madrasah
Untuk menggambarkan komposisi penduduk di Indonesia, para ahli demografi atau ahli kependudukan menggunakan sejumlah ukuran, diantaranya bilangan jumlah, kepadatan, dan komposisi. Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas. Kepadatan penduduk disuatu daerah bisa dihitung dengan rumus : Kepadatan penduduk : Jumlah penduduk total / Luas wilayah. Komposisi penduduk adalah penyusunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertantu. Adapun kriteria yang digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan rasio ketergantungan.

Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2012, Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia. Adapun urutan pertama ditempati China (1,35 milyar jiwa), ke-2 India (1,260 milyar jiwa) dan ke-3 Amerika Serikat (314 juta jiwa). Sementara itu, hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Jika luas wilayah Indonesia mencapai 1.904.569 km², kepadatan penduduk Indonesia dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. Angka kepadatan penduduk dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah. Jadi rumus yang digunakan adalah:
Kepadatan penduduk =  Jumlah Penduduk=237.641.326=125 Jiwa/km²
Luas Wilayah1.904.569
Berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2012, maka angka kepadatan penduduk Indonesia mencapai 135 jiwa/km². Angka kepadatan penduduk berdasarkan sensus tahun 2010 mencapai 125 jiwa/km².
No.Nama ProvinsiPopulasi (Jiwa)Luas Wilayah (km²)Kepadatan (jiwa/km²)
1.Nanggroe Aceh Darussalam5.201.00256.500,5192
2.Sumatra Utara12.450.91172.427,81172
3.Sumatra Barat4.566.12642.224,65107
4.Riau4.579.21987.844,2351
5.Jambi2.635.96845.348,4958
6.Sumatera Selatan6.782.33960.302,54112
7.Bengkulu1.549.27319.795,1578
8.Lampung7.116.17737.735,15188
9.Kepulauan Bangka Belitung1.043.45616.424,1463
10.Kepulauan Riau1.274.8488.084,01157
11.DKI Jakarta8.860.381740,2911.968
12.Jawa Barat38.965.44036.925,051.055
13.Jawa Tengah31.977.96832.799,71975
14.Daerah Istimewa Yogyakarta3.343.6513.133,151.067
15.Jawa Timur36.294.28046.689,64777
16.Banten9.028.816 9.018,641.001
17.Bali3.383.5725.449,37620
18.Nusa Tenggara Barat4.184.41119.708,7990
19.Nusa Tenggara Timur4.260.29446.137,8792
20.Kalimantan Barat4.052.345120.114,3233
21.Kalimantan Tengah1.914.900153.564,5012
22.Kalimantan Selatan3.446.63137.530,5291
23.Kalimantan Timur3.779.260230.277,0016
24.Kalimantan Utara530.42585.618,006
25.Sulawesi Utara2.128.78013.930,73152
26.Sulawesi Tengah2.294.84168.089,8333
27.Sulawesi Selatan7.509.70446.116,45162
28.Sulawesi Tenggara1.963.02536.757,4554
29.Gorontalo922.17612.165,4479
30.Sulawesi Barat969.42916.787,1957
31.Maluku1.251.53947.350,4226
32.Maluku Utara884.14239.959,9922
33.Papua Barat643.012114.566,406
34.Papua1.875.388309.934,406
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak merata antar provinsi. Sejumlah provinsi tampak jauh lebih padat dari provinsi lainya. Gambaran tersebut akan lebih mudah untuk diamati pada peta kepadatan penduduk Indonesia berikut ini.
 Untuk menggambarkan komposisi penduduk di Indonesia Kepadatan Penduduk Indonesia
Berdasarkan peta kepadatan penduduk tampak bahwa Pulau Jawa jauh lebih padat dibandingkan dengan pulau lainnya di Indonesia. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian negara, sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk tinggal di wilayah ini. Kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa dapat dijelaskan dengan melihat faktor geografis, khususnya faktor fisik berupa tanah yang lebih subur dan faktor sejarah. Kerajaan-kerajaan banyak berkembang di Pulau Jawa sehingga Pulau Jawa berkembang menjadi pusat aktivitas penduduk saat ini di Indonesia.

Jumlah dan kepadatan penduduk akan memengaruhi dinamika kehidupan masyarakatnya. Tentukan lima provinsi terpadat di Indonesia dengan aktivitas penduduk yang dominan!
NoNama ProvinsiKepadatan dan Aktivitas Dominan
1.DKI JakartaKepadatan 11.696 (perkantoran, perindustrian)
2.DI YogyakartaKepadatan 1067 (perdagangan, perindustrian, jasa)
3.Jawa BaratKepadatan 1055 (perkebunan, pertanian)
4.BantenKepadatan 1001 (perindustrian, perkebunan, perindustrian)
5.Jawa TengahKepadatan 975 ( perkebunan, pertanian)

Apa dampak sebaran penduduk yang tidak merata terhadap berbagai aspek kehidupan?
NoAspekDampak Sebaran Penduduk yang Tidak Merata
1.Sosial
  1. Kriminalitas meningkat akibat dari kemiskinan di daerah yang padat penduduknya.
  2. Kurangnya fasilitas kesehatan, pendidikan, air bersih.
  3. Polusi pencemaran udara meningkat.
  4. Banyak permukiman kumuh di daerah perkotaan
2.Budaya
  1. Budaya masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong dan bekerja sama akan hilang dan digantikan dengan budaya individualis masyarakat perkotaan (padat penduduk).
  2. Timbulnya keinginan untuk menguasai daerah lain yang jumlah penduduknya lebih sedikit.
3.Ekonomi
  1. Pemusatan kegiatan ekonomi pada satu daerah saja mengakibatkan ketimpangan.
  2. Luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sementara lahan di luar pulau Jawa belum dimanfaatkan dengan optimal
  3. Tidak meratanya pembangunan ekonomi
4.Politik
Banyak yang tidak puas dengan pemerintah karena tidak meratanya pembangunan. Pembangunan dipusatkan hanya di daerah yang padat penduduk saja, sehingga daerah yang penduduknya sedikit kurang diperhatikan.

Berikan ide yang kreatif untuk mengatasi masalah sebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia!
NoAspekCara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk
1.Sosial
  1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
  2. Melaksanakan program transmigrasi untuk pemerataan penduduk
  3. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
  4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin di daerah daerah sehingga mencegah urbanisasi
2.Budaya
  1. Mengembangkan budaya saling menghargai dan menghormati sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial akibat pembangunan yang tidak merata,
  2. Peningkatkan rasa kekeluargaan, nilai etika dan gotong royong
3.Ekonomi
  1. Pengelolaan sumber daya alam digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat bukan hanya untuk pejabat saja.
  2. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun ke tahun sehingga mengurangi kemiskinan
  3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah sehingga kegiatan ekonomi tidap terpusat di daerah perkotaan saja.
  4. Program Bantuan Rakyat Miskin dialihkan untuk kegiatan ekonomi yang produktif.
4.Politik
Pemerintah mengadakan pemerataan pembangunan sehingga tidak ada daerah yang tertinggal dan terisolir.